Total Tayangan Halaman

Jumat, 11 Maret 2011

Banjir Bandang Menggulung Pidie, Aceh Longsor mengakibatkan lima desa terisolasi, jumlah korban tewas belum bisa dipastikan.

VIVAnews - Delapan orang dinyatakan hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Tangse kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Lima desa porak-poranda dan terisolir.

Wakil Bupati Pidie, Nazir Adam menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Kamis malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelumnya, hujan deras mengguyur kawasan pegunungan.  "Jumlah korban tercatat 8 orang hilang, bisa jadi bertambah, lokasi masih sulit diakses," katanya, Jumat 11 Maret 2011.

Banjir bandang itu menyapu rumah penduduk. Kayu-kayu log menghantam rumah warga, dan fasilitas di lima desa, yaitu yaitu Layan, Peunalom Sa, Peunalom Dua, Pucok Sa, Blang Dalam, dan Blang Me.

Hingga kini jumlah korban tewas belum bisa diketahui. Para korban yang terluka dan selamat kini dirawat di Puskesmas Tangse, dan ada juga yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum daerah Pidie.

Selain merusak rumah penduduk, banjir bandang itu juga menghantam sejumlah jembatan di Tangse. Banjir juga menyebabkan longsor di beberapa tempat menuju kawasan itu. Warga kini mengungsi ke sejumlah desa tetangga yang tak terkena bencana itu.

"Kita masih berupaya membuka keterisoliran wilayah itu, komunikasi masih sulit, sinyal telepon susah," sebutnya.

Tangse adalah wilayah pegunungan di perbatasan Pidie dan Aceh Jaya. Dari kota Sigli, ibukota Kabupaten Pidie, Tangse dapat ditempuh tiga jam perjalanan. Penebangan hutan liar, dan penambangan emas di kawasan Geumpang Pidie, disinyalir merupakan penyebab banjir bandang.   

Laporan Muhammad Riza | Aceh

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar